Kamis, 26 April 2012

Back to twenty seven, Can I?

Ada yang bilang, andaikan waktu itu bisa diputar kembali? andai saja waktu itu bisa kita atur sesuai dengan kehendak kita? 
Apakah waktu itu bisa seperti itu? Jika tidak mengapa? 
waktu yang membuat kita mengingat, mensyukuri, dan menyesali segala sesuatu yang pernah kita lalu. jika waktu dapat kita putar kembali atau kita atur sendiri, waktu menjadi tak berharga lagi dimasa kita. Bukankah itu hal yang penting untuk kita takutkan? Jadi untuk apa kembali ke masa yang sudah kita lalui, itu sama halnya bahwa kita tidak pernah menghargai waktu. . 

Sejak kapan, rasa sesal itu muncul? apa sejak kita menyadari bahwa kita salah? atau saat kita meminta maaf atas apa yang kita sesali? 
Rasa sesal itu alami, karena kesalahan memang selalu ada dalam hidup seseorang tapi untuk sesal kedua kalinya itu hanya sebuah pembelajaran bukan?
Walaupun menyakitkan tapi penyesalan ternyata mempunyai hikmah yang besar, disaat kita menyesal akan sesuatu, kita menjadi paham betapa berartinya orang itu buat diri kita, disaat semuanya tidak sama seperti dulu, kita jadi sadar, kenapa harus begini? kenapa harus berubah? dan pada akhirnya kita sendiri ingin kembali ke masa itu. 

Semakin berharap untuk kembali ke masa seperti itu, akan membuat kita semakin bersalah. dan lebih menyadari lagi bahwa sesuatu itu sangat berarti dalam hidup kita. Haruskah aku katakan dua kali, kembali ke masa lalu itu sama halnya dengan kita tidak menghargai waktu yang kita miliki sebelumnya? Yah harus diakui semuanya memang serba salah, pikiran dan hati memang tidak selamanya sejalan. saat dihadapkan pada pilihan itu, bukankah lebih baik untuk memilih kata hati kita?

Dan disaat kita ingin mengakui segalanya, mengubah segalanya dan menjelaskan semuanya. sepertinya sudah terlambat. Itulah yang baru kita katakan sebagai penyesalan. 

Dua puluh-tujuh, hanya berupa dua angka yang menjelaskan sebuah tanggal. 
Kenapa dengan tanggal itu?
Apakah itu sebuah rasa sesal?
Ya itu memang rasa penyesalan, tapi tidak untuk Dua-puluh tujuh berikutnya. Menyadari tentang perubahan yang sudah terjadi. tak ada rasa, tak ada perkataan yang keluar sedikitpun untuk berbicara kembali. 

Semuanya hanya perlu berlalu, mungkin dulu mengharapkan kembali ke masa itu, tapi sekarang tidak lagi.
Karena hal itu membuat gadis ini menyadari betapa berharganya waktu yang telah ia sesali selama ini, begitu pula dengan perasaannya. Ada kalanya sesuatu yang sangat kita sukai, belum saatnya untuk kita miliki. 

terkadang perasaan itu rumit, tapi hal rumit itulah yang membuat pikiran kita untuk terus belajar dan berpikir mencari jalan yang terbaik. Bukankah seperti itu? ~swh 

0 komentar:

Posting Komentar