Sabtu, 05 Mei 2012

Flashback two

"Some of the best lessons are learned from past mistakes.
The error of the past is the wisdom of the future".

Dia merasa tak selamanya kesalahan itu berakhir dengan penyesalan, tapi kesalahan itu saat untuk kita mempelajari apa yang telah kita lakukan dan bertindak lebih bijak dimasa yang akan datang.

Hari itu suasana memang cerah, tetapi mengapa gadis ini begitu sedih?
Mungkin sesuatu telah terjadi padanya, tak ada satupun yang tau.

Beberapa hari yang lalu, dia duduk di sebuah roda berjalan.
Menyadari sesuatu yang membuatnya goyah, dia juga tak tahu mengapa hal itu terjadi padanya.
Padahal dia bertekad untuk melupakan semuanya.

Tiba-tiba air itu menetes begitu saja, tanpa berkomunikasi dengan otaknya secara langsung beberapa tetes air itu refleks turun begitu saja.
Gadis itu tak juga menyekanya, dia tau naluri yang membuat dia menangis.

Hari itu dia menangis di depan sahabat terbaiknya, bukan karena apa-apa tapi karena kesalahannya sendiri.
Dia terlalu bodoh untuk menyadari akan hal penting di masa lalunya.

Baginya, sesuatu yang tidak penting itu begitu cepat pergi dan berada diseberang yang jauh hingga akhinya menemukan jalan yang baru dan gadis itu tak mungkin mengejarnya.

Itu cerita beberapa hitungan tahun dan bulan yang lalu. . .
Bagaimana dengan sekarang?
Apa gadis itu masih mengingatnya?
Apa dia tidak menyesal dengan kesedihannya dahulu?
Apa yang dia pikirkan sekarang tentang sesuatu yang tidak penting itu?

Jawabannya tetap saja konsisten, tidak pernah berubah.
Cukup diakui, tak pernah menyangka orang itu menjadi penting buatnya.
Seperti yang gadis itu katakan dulu. .
Dia bukan pemain basket, dia juga bukan orang yang jago bahasa inggris, dia juga bukan anak seorang polisi, dia bukan orang yang seenaknya masuk kerumahmu dan bermain PS dengan kakakmu, dia bukan orang yang rela mengantarmu meskipun ia sedang ujian untuk mengambil PR dirumahmu.

Tapi. . .
Dia orang yang membuatmu bisa melupakan segala hal mengenai orang yang penting dalam hidupmu
Tak ada nama orang itu lagi tapi yang ada cuman namanya. .


Kupikir gadis itu cukup beruntung sempat memilikinya, walaupun itu hanya sesaat.
Ini hanya cuplikan ulang? Ataukah ini memang kenyataan sekarang?

Aku tak tau jawabannya, hanya gadis itu yang mampu menjawabnya. . .

0 komentar:

Posting Komentar