Kamis, 03 Mei 2012

Flashback One

Diawali dengan rasa kecewa, sangat kecewa.
berusaha untuk memahami seseorang itu sulit, bahkan untuk mengenalnya saja juga sulit. 
Tak dianggap dan tak dikenal itu memang beda iyakan? tapi kenapa kedua hal itu begitu sama baginya.

Sosiologi, pelajaran yang sebenarnya sangat membosankan menurutnya. Dia melirik kebelakang berusaha  mencari sesuatu yang awalnya tak begitu penting. Saat menemukannya kenapa menjadi begitu penting? Berusaha untuk berkonsentrasi ke depan kembali tapi seakan matanya ini ada empat, ia tetap saja menoleh ke belakang. Sebenarnya hal itu memang tindakan bodoh baginya tapi entah mengapa dia menyukainya?

Usai pelajaran yang membosankan itu, dia melirik ke arah jam berharap waktu istirahat jauh lebih lambat.
Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa ia mencari sesuatu yang tidak penting itu? Hingga waktu istirahat pun dia habiskan untuk mencarinya. 

Satu hal yang buat ia senang, ternyata sesuatu yang tidak penting itu berada dalam lingkaran yang sama dengannya. Maksudku, berada dalam lingkup yang sama. Terserah terjemahan apa yang pas untuk hal itu. 

Untuk kedua kalinya setelah sejarah, sesuatu itu berada di posisi yang sama dengannya. Bukankah ini akan lebih menyebalkan dari sebelumnya? Tapi dia rasa tidak, baginya cukup senang mengetahui dia melakukan hal yang sama kembali.

Mereka ber-lima melukis gambar diri dalam sebuah layar yang cukup besar untuk pembahasannya nanti. 
Dan tanpa disadari sesuatu yang aneh terjadi sesuatu yang tidak penting membuat orang-orang menjadi bertanya-tanya ada apa dia dan dengannya?

Apa kau tau? mungkin sejak saat itu sesuatu itu menjadi penting. . 
Tapi sekarang apakah masih menjadi hal yang penting?
Mungkin tidak lagi, atau mungkin juga iya?
Hanya dia yang mampu menjawabnya.
Jika kau mengerti katakan sesuatu. . .






0 komentar:

Posting Komentar